Aku berjalan menuju kelasku. mengembalikan buku seorang cowok yang telah lama aku suka. Terlihat ia begitu bersemangat menjahili temannya, dengan sekuat tenaga aku mengatur irama detak jantungku yang akan melompat keluar dari tubuhku. aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. 'aku pasti bisa' batinku. Segera aku memanggilnya, dan ia menoleh ke arahku. 'deg' tatapan itu begitu menusuk mataku. membuatku tak bisa lari dari tatapan itu. ia mendekatiku kemudian mengambil bukunya yang sedang ku pegang. dia membukanya dan membolak-balik lembar demi lembar. tiba-tiba sesuatu terjatuh dari buku itu.
"apa ini ?" terlihat secarik kertas jatuh dari buku itu. ia pun memungutnya. aku hanya terdiam kaku melihatnya sedang serius melihat kertas itu. "hei... apakah kertas ini milikmu ?" sambil menunjukkan kertas yang ia pegang. aku tersadar dari lamunanku dan mengerjapkan mataku berulang kali. karna aku tak juga menjkawab pertanyaannya, dia membuka kertas itu dan membuatku teringat sesuatu. ' hei, bukankah itu surat cintaku untuknya?' batinku. aku pun segera merebutnya. tapi, ia tak mau memberikannya kepada ku. sikapnya membuatku semakin panik. melihat ekspresiku, sikap jahilnya mulai muncul. tapi, aku tak mau kalah. aku terus mencoba untuk merebutnya. usahaku tak membuahkan hasil. dia berlari menjauh keluar dari kelas, yang membuatku semakin jengkel. aku berlari menyusulnya dan berteriak padanya untuk mengembalikan kertas itu.bodohnya aku, mengapa kertas itu bisa terselip di bukunya? aku berlari tanpa memperdulikan orang-orang yang berada depanku. hingga tanpa sengaja aku menabrak seseorang. tubuhku terdorong ke belakang, sedangkanorang yang ku tabrak malah menimpaku, membuatku tak bisa mengejar cowok setan tadi. aku pun membungkukkan tubuhku 90 derajat. dan kembali mengejar cowok yang terkenal sangat nakal.
"aku suka kamu" kata-kata itu terlontar jelas dari bibirnya. membuatku kaget hingga tanpa terasa mulutku terbuka lebar.
"hei... dia itu suka sama aku" seru cowok yang tadi merebut kertasku.membuat pipiku memanasuk'ini apa-apaan sih?' batinku 'aku tidak sedang bermimpi kan?' aku menepuk-nepuk pipiku. sakit. ini bukanlah mimpi, tapi yang membuatku kaget. ternyata cowok setan itu sudah membaca suratku. refleks aku berlari meninggalkan mereka berdua yang meneriaki namaku. malu + kaget itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku saat ini.
to be continue....